Selasa, 29 November 2016

Pengelolaan Sumber Daya Hutan

Pengelolaan Sumber Daya Hutan
Sumber daya Hutan sejatinya terdiri dari : Sumber daya Tanah, Sumber daya Air dan Sumber daya Hutan itu sendiri. Sumber daya Tanah adalah kumpulan di tubuh alam di atas permukaan bumi yang mengandung benda-benda hidup dan mampu mendukung pertumbuhan tanaman terdiri atas fase padat, cair dan gas yang bersifat dinamik dan merupakan suatu sistem.Air tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, tumbuhan dan hewan.Kehidupan memerlukan kontinyuitas ketersediaan air baik kuantitatif maupun kualitatif. Kebutuhan air terus meningkat sejalan dengan  meningkatnya jumlah penduduk, kegiatan pertanian, industri dan lainnya. Ketersediaan air mengalami penurunan karena kemampuan lahan atau daerah tangkapan untuk menyerap, menampung dan menyimpan air menjadi berkurang.Sumberdaya Hutan merupakan kumpulan atau asosiasi pohon-pohon yang cukup rapat pada areal yang cukup luas sehingga mampu menciptakan kondisi iklim dan kondisi ekologi yang khas dan berbeda dengan areal diluarnya.
Manfaat Sumber daya Hutan:
Ø  Manfaat lahan atau kawasan hutan untuk pemukiman, pertanian, perkebunan, industry, dll
Ø  Manfaat produksi kayu ; kayu perkakas, kayu bakar, pulp da kertas dan industry lain, non kayu : buah, Bungan, getah, damar, resin,bamboo, rotan, dll
Manfaat Ekologi: 
Ø  Menjaga stabilitas daur air disuatu kawasan
Ø  Menjaga kualitas udara, carbon sink
Ø  Konservasi sumber daya genetik, dll
Tentunya dalam pengelolaan kita dapat menemukan berbagai problema disektor kehutanan, yaitu :
1.    Alih fungsi hutan.
Alih fungsi lahan yang terjadi di Indonesia seringkali di akibatkan kebijakan pemerintah seperti dalam pemekaran wilayah.Hutan lindung yang seharusnya tidak boleh berubah fungsi terancam akibat pemekaran wilayah.Kegiatan penambangan baik skala besar atau kecil juga berakibat pada rusaknya lahan dan teralihnya fungsi hutan.
a.       Over Eksploitasi
Pembalakan yang berlebihan dan tidak terkendali (logging dan illegal logging) ; lahan menjadi tidak produktif, potensi tegakan untuk panen menurun, potensi sumberdaya genetic juga menurun.
b.      Kebakaran
Pada saat musim kemarau panjang bencana kebakaran hutan merupakan problema kehutanan yang masih sangat sulit untuk dikendalikan dan diatasi.
Kemungkinan Dampak Kegiatan Kehutanan terhadap Komponen Fisik (Tanah-Air):
Ø  Terjadinya pemandatan tanah, berkurangnya kapasitas infiltrasi, meningkatnya aliran permukaan dan erosi, terganggunya daur hidrologis pada kawasan tersebut.
Ø  Kemungkinan terputusnya daur hara tertutup
Ø  Secara ekologis kerusakan sumberdaya baik didalam maupun diluar kawsan hutan telah menimbulkan erosi tanah dapat menimbulkan  dampak negative secara luas baik langsung maupun tidak langsung.
Adapun metode dalam upaya pengelolaan hutan diantaranya yaitu:
1.    Pengelolaan hutan Berkelanjutan (PHB)
Penegelolaan hutan berkelanjutan adalah pengelolaan hutan sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.Pengelolaan hutan berkelanjutan menggunakan tujuan social, ekonomi dan lingkungan yang sangat luas. Berbagai lembaga kehutanan sekarang encoba berbagai bentuk pengelolaan hutan berkelanjutan dengan berbagai metode dan alat-alat yang tersenut yang diuji dari waktu ke waktu.Pengelolaan hutan berkelanjutan didefinisikan sebagai:
Ø  Mengurus dan menggunakan hutan dan lahan hutan dengan cara, dan pada tingkat, yang mempertahankan keanekaragaman hayat yang ada, produktivitas, kapasitas regenerasi, vitalitas dan potensi mereka untuk memenuhi, sekarang dan dimasa depan, fungsi ekologi, ekonomi dan social yang relevan, ditingkat local, nasional, dan global, dan yang tidak menyebabkan kerusakan ekosistem lainnya.
Ø  Secara sederhana, konsep ini dapat digambarkan sebagai pencapaian keseimbangan-keseimbangan antara tuntutan masyarakat yang semakin meningkat untuk produk hutan, manfaat, dan pelestarian kesehatan hutan dan keanekaragaman. Keberlanjutan ini sangat penting untuk kelangsungan hidup hutan, dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada hutan.
Untuk pengelola hutan berkelanjutan, mengelola saluran hutan tertentu berarti menentukan, dalam cara yang nyata, bagaimana menggunakan hari ini untuk memastikan manfaat yang sama, kesehatan yang produktivitas dimasa depan. Untuk menghasilkan kebijakan hutan yang terpadu, manajerial hutan  harus menilai dan mengintegrasikan beragam masalah kadang-kadang faktor yang saling bertentangan – nilai komersial dan non-komersial, pertimbangan lingkungan, kebutuhan masyarakat, bahkan dampak global. Dalam kebanyakan kasus, pengelola hutan , mereka mengembangkan rencana konsultasi seperti dengan warga, pengusaha, organisasi dan pihak lain yang berkepentingan di dalam dan sekitar saluran hutan yang dikelola. Alat dan visualisasi baru-baru ini telah berkembang untuk praktek-praktek manajemen/pengelolaan yang lebih baik.
2.    Social Foresty
Social Foresty dimaksudkan untuk mewujudkan kelestarian sumberdaya hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat setempat di dalam dan atau sekitar hutan.Pemanfaatan sumberdaya hutan oleh masyarakat adalah kegiatan pengelolaan hutan secara utuh yang dilakukan masyarakat setempat, dalam rangka mewujudkan hutan yang lestari dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui sistem pengelolaan hutan berbasis masyarakat.Sistem pengelolaan hutan berbasis masyarakat setempat ini kemudian disebut sebagai Social Forestry. 

Artikel Terkait

Pengelolaan Sumber Daya Hutan
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email